Jangan Asal Ganti Busi Motor Injeksi

Sekarang semua motor yang brojol sudah pakai mesin injeksi,kang bro sudah tahu sendiri kelemahan motor injeksi adalah terlalu banyaknya komponen kelistrikan dan sensor2 untuk meningkatkan performa kinerja motor. Meski sensor2nya banyak tapi justru membuat motor jadi lebih efisien karena semua yang bekerja dikontrol oleh ECU, ECU menerima info2 dari semua sensor2 yang ada dimotor kemudian info tersebut disaring ,dikontrol kemudian dirubah sesuai kondisi motor,sehingga performa motor tetap stabil.

Salah satu kelemahan dari sensor2 adalah mereka tidak bisa menerima ganguan elektromagnetik dari luar,jika terganggu maka sensor tersebut akan eror bahkan rusak . Padahal dimotor ada part yang menghasilkan gelombang elektromagnetik saat motor dihidupkan yaitu busi, kenapa busi menghasilkan gelombang elektromagnetik ? busi bekerja karena adanya tegangan listrik tinggi yang diterima dari koil dengan adanya kutub negatif dan kutub positif maka tegangan listrik tersebut menghasilakan letukan api dan juga mengasilkan panas yang tinggi,karena adanya tegangan listrik tinggi,api dan panas tersebut maka terciptalah gelombang elektromagnetik pada busi.

Untuk mencegah gelombang elektromagnetik timbul ada busi yang diberi resistor , tandanya busi yang pakai resistor adalah pada busi tersebut ada huruf “R”, huruf “R” ini jangan salah diartikan karena banyak yang menganggap kalo itu adalah busi racing , pemahaman yang salah kaprah. Oleh karena itu dimotor injeksi pasti memakai busi yang ada huruf “R” nya agar busi tersebut tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bisa merusak kinerja sensor2 dimotor.

Jika kang bro memakai busi yang tanpa ‘R’ dalam jangka panjang biasanya lampu MIL akan nyala kedip2,jika lampu MIL nyala kedip2 karena efek dari pemakaian busi yang salah maka dipastikan ada sensor yang rusak. Jadi mulaisekarang jangan asal ganti busi buat motor injeksi kang bro.Monggo disobek sobek…