Mengenal Lebih Dekat Cara Kerja VVA Yamaha NMAX 19/02/2015
Posted by ARIPITSTOP in OTOMOTIF, YAMAHA.Tags: cara kerja vva nmax, vva, vva nmax
trackback
Yamaha sudah merilis yamaha NMAX ABS dengan kapasitas 155cc berteknologi blue core dan yang baru adalah VVA ( Variable Valve Actuation ). Yamaha NMAX adalah motor matic pertama yang memakai VVA, fungsi dari VVA adalah untuk menjaga tenaga dan torsi maksimum pada semua putaran mesin, termasuk di titik kritikal 6000 rpm saat tenaga dan torsi cenderung turun. Teknologi VVA bekerja pada head cylinder dimana terdapat dua jenis cam yaitu low speed cam dan high speed cam yang mendukung kinerja VVA sehingga tenaga dan torsi maksimum pada setiap putaran.
Lalu bagaimana cara kerja VVA ini ?
Sebelum saya menjelaskan cara kerja VVA saya coba jabarkan apa saja part pendukung sistem kerja VVA ( perhatikan gambar dibawah ini), untuk diarea cylinder head terdapat Solenoid ini berupa kumparan dan magnet sehingga saat ada aliran listrik masuk akan timbl gerakan. Camshaft di NMAX memiliki tiga karakter yaitu satu untuk intake exhaust dan dua profil untuk klep intake yang terdiri dari in low RPM dan In Hight RPM. Selanjutnya ada Pin & Spring compression sebagai pen penonjok batang solenoid untuk mengaktivkan high RPM.
Motor matic pada umumnya selalu mengalahkan power diatas atau power yang dibawah, kalau mau tarikan bawah enak maka tarikan atas harus dikorbankan begitu juga dengan ketika mau tarikan atas jambak tapi tarikan bawah jadi loyo, nach disinilah peran VVA yang sebenarnya… ketika motor sudah diatas 6ribu rpm maka VVA akan bekerja dan memaksimalkan kinerja motor sehingga akslerasi NMAX bisa enak atas-bawah.
Ketika motor dibawah 6.000 rpm maka profil cam yang bekerja adalah Low RPM, profil cam Low RPM sama saja dengan motor matic lainnya. Pada saat In Low RPM yang bekerja maka sistem kinerja VVA belum berfungsi. Bisa dilihat dari gambar dibawah ini ketika In low RPM bekerja, Profil In High RPM masih menggantung tidak berfungsi. Dengan kondisi ini maka asupan bahan bakar juga sedikit dan pastinya akan lebih irit konsumsi bahan bakarnya.
Lihat gambar dibawah ini ketika kondisi In Low RPM yang bekerja, Pin & Spring compression belum mengunci In High RPM. Dan hasilnya bisa dilihat dari grafik diatas, torsi motor akan cenderung turun ketika sudah menyentuh di kisaran 6.000 RPM.
Ketika CPS ( Crankshaft position sensor) yang terletak di magnet sebelah kanan mesin membaca putaran mesin sudah sampai 6.000 RPM maka CPS akan memberikan sinyal ke ECU memberitahukan bahwa motor sedang berputar sebesar 6.000 RPM. ECU menerima sensor dari CPS yang kemudian ECU memerintahkan Solenoid bekerja.
Setelah ECU mendapat sinyal dari CPS bahwa motor berputar 6.000 RPM kemudian ECU memerintahkan solenoid untuk bergerak, ECU memerintahkan sinyal ke Solenoid berupa tegangan listrik, solenoid berisi kumparan dan magnet sehingga ketika kumparan dan magnet dialiri listrik maka akan timbul gerak, gerakan maju solenoid ini akan mendorong Pin & Spring compression untuk menggerakkan In High RPM.
Bisa dilihat dari gambar dibawah ini ketika Pin & Spring compression bekerja menonjok pin pengunci dan menghubungkan In High RPM dengan In Low RPM. Ketika In High RPM bekerja maka In Low RPM akan menggantung dikarenakan profil camshaft In Low RPM lebih rendah dari In High RPM. Ketika In High RPM bekerja maka kedua klep Intake akan membuka lebih awal dan menutup akan lebih akhir jadi durasi klep membuka lebih besar, kalau durasi lebih besar artinya bahan bakar akan lebih banyak yang masuk dan inilah yang membuat power yamaha NMAX nampol diputaran atas, bisa dilihat dari grafik diatas yang menunjukkan ketika VVA bekerja maka akslerasi motor tetap bertahan naik hingga limit.
Untuk lebih jelas bisa dilihat di video dibawah ini :
via hp klik disini.
jus
pertamax kah
teknologi pintar
https://singlepiston.wordpress.com/2015/02/19/unboxing-running-shoes-ardiles/
mantappppp
http://motohits.com/2015/02/18/hot-renderan-new-cb150r-facelift-2015-kalau-bentuknya-seperti-ini-bagaimana-bro/
lalu bedanya sama i-VTEC apa bro?
Sama i-vtec agak berbeda, ini lbh mirip vtec yg lawas kinerjanya.
——–
Mengenal calon skutik gambot lokal XMax 250
http://kobayogas.com/2015/02/19/mengenal-lebih-dekat-yamaha-xmax-250-desain-fitur-dan-mesin/
yup…betul sama dengan Cielo VTEC ’97 ane….
bakal jadi sasaran modif nich….
manual boost pada low rpm….tarikan tambah ….nyuss….bensine juga…..cuurrrr
tinggal tambah toggel switch untuk by pass manual on selenoid VVa_nya
wah patut dicontoh nih nanti hehee…
menyimak.
https://dioardi.wordpress.com/2015/02/18/cewek-tidak-suka-motor-yang-kotor-dan-tidak-terurus/
nek aku rangerti maslah mesin kang
dah pada liat video suzuki saat tes moto gp sepang 1 belum? selamta ber buffering ria ya
http://www.goozir.com/2015/02/video-test-sepang-2015-suzuki.html
Mantabbb…
Woooow ribet juga ya
https://adityaprad.wordpress.com/2015/02/18/gara-gara-rem-mendadak-shock-depan-nvl-bengkok-gan/
Gamblang
Komeng dulu bru baca. Bis beres krj’y bru baca.
kang. ketika vva aktif, pinnya kan ikut gerak bersama rocker arm. padahal selenoidnya ga ikut gerak. apa gak lepas tuh tonjokannya?
nggak akan lepas, ada semacam pengunci
Kalo misal’y selenoid tidak berfungsi(rusak) ketika 6000rpm,, apa yg akan terjadi kang??? apakah lampu indikator akan berkedip atau motor mbrebet saat putaran tinggi??? Mohon penjelasan’y.. Tks..
ya rocker arm yang berfungsi tetap yang In Low Rpm, tenaga pasti beda agak ngedrop karena VVA nggak bekerja. Lampu MIL pasti nyala.
Tks pencerahan’y kang…
Mantaaaaabs, lebih tahu dari yang tempe …..hiks
Itu yang jadi servo, apanya ya lek ? CPSnya, atau Solenoidnya ?
Yang ngatur adalah ECU
Sensor CPS kasih sinyal ke Ecu kalau putaran mesin sudah 6000 rpm, setelah itu ECU sebagai otak yang perintahkan solenoid untuk bergerak
gak ada servo tambahan gitu lek ? semisal di YPVS atau Yamaha EXUP gitu maksute…
Nggak ada
Wokehh, haturnuhun lek pencerahannya 😀
Vtec kini ada ekstraknya…
http://ardiantoyugo.com/2015/02/19/refreshing-plus-cuci-mata-reunian-sambil-mancing/
ra mudeng
http://orongorong.com/2015/02/19/kawasaki-meluncurkan-ninja250sl-wsbk-edition/
Mudenge ngadusi kebo
ngenes
Patut di apresiasikan pengaplikasiannya… Juosss
——–
Mengenal calon skutik gambot lokal XMax 250
http://kobayogas.com/2015/02/19/mengenal-lebih-dekat-yamaha-xmax-250-desain-fitur-dan-mesin/
Ulasan’y top markotop bin ma’nyus, kemaren ulasan cuma rada paham tp dikit skrng faham bingit, klo ga salah soket ECU Nmax ada 48 pin yah?
Oh yah kang ari, iseng2 tanyain bisa compatibel ga dgn varian yamaha lain, ky xeon series, mx ?
Tunggu dulu ya…
keknya ga bs itu perangkat selenoidnya mo di adjust dmn naroknya,# semoga new nvl nnti udh pk perangkat vva ini ap ga tmbh joss tu vxion
sama dengan Cielo VTEC ’97 ane systemnya…
Beda di actuator….electric selenoid VS hidrolic selenoid
bakal jadi sasaran modif nich….
manual boost pada low rpm….tarikan tambah ….nyuss….bensine juga…..cuurrrr
tinggal tambah toggel switch untuk by pass manual on selenoid VVa_nya
Ulasan genius kang
ow… baru mudeng.. jadi pernya ada di valve, jadi ktika pnonjoknya balik karna rpm turun, pinnya bakal balik lagi ke posisi awal..
hmm..brarti kemarin ane salah paham, ane kirain selenoidnya yang narik pinnya kalo rpm turun 😀
[…] Yamaha NMAX ABS baru saja dites oleh Motorplus di sirkuit sentul besar dan di jalan raya agar bisa mendapatkan hasil real saat berkendara. Seperti yang sudah kita ketahui kalau yamaha NMAX memliki kapasitas mesin 155cc dengan teknologi VVA maka akslerasi bawah dan atas tetap berisi alias ngacir karena kalau putaran mesin diatas 6.000 rpm maka VVA bekerja disitulah akslerasi tetap bisa terjaga power meningkat, ( klik disini cara kerja VVA). […]
[…] aripitstop.com dan […]
[…] Untuk lebih jelas cara kerja VVA bisa klik disini […]
[…] Mengenal Lebih Dekat Cara Kerja VVA Yamaha NMAX […]
[…] aripitstop.com dan […]