Salah Kaprah Radiator Motor diisi Air Murni, Mesin Jadi Over Heat

Motor yang memakai pendingin radiator disarankan untk mengganti air radiator maksimal setiap 10ribu km. Saat kita ganti air radiator pasti volume air radiatornya tidak berkurang jika motornya tidak ada masalah.

Semua pabrikan motor rata2 menyediakan sparepart asli air radiator khusus untuk setiap motor yang diproduksinya tapi apakah boleh memakai air radiator merk lain selain dari pabrikan ? boleh kok asal air radiator tersebut memenuhi spesifikasi seperti yang dikeluarkan oleh pabrikan, lalu bagaimana kalau diisi air murni/air biasa ?

Sifat air murni akan mendidih saat suhu mencapai 100”Celcius, air akan mendidih dan menguap karena mudah menguap maka air akan cepat habis bahkan pendinginan tidak maksimal akhirnya mesin cepat panas. Bukan hanya proses pendinginan yang tidak maksimal tapi karena air tidak memiliki bahan anti karat maka air bisa menyebabkan karat didalam air radiator apalagi kalau airnya tidak bersih pasti akan menghasilkan endapan di dalam radiator yang berujung bisa menyumbat laju air saat berputar.

Seperti pada motor vixion yang satu, sang owner mengisikan air mineral/minum kedalam radiator saat menguras air radiator hasilnya air cepat habis, lampu indikator suhu sering nyala saat kondisi motor sudah panas. Bahkan kipas bisa macet karena kipas bekerja  berputar terus efek dari air yang cepat mendidih dan volume air semakin berkurang. Lihat gambar dibawah ini, air radiator habis.

Intinya jangan mengganti air radiator dengan air mineral/murni karena daya tahan yang kurang serta bisa menyebabkan karat, endapan dan pastinya suhu mesin cepat panas alhasil motor bisa over heat.

 

Iklan